Cara Budidaya Tomat - Solusi Agrokomplek Indonesia

Info Seputar dunia agrokomplek | pertanian | peternakan | perikanan

Hot

Post Top Ad

LightBlog

Jumat, 09 Desember 2016

Cara Budidaya Tomat

Foto by : npr.org

Tanimodern.com
Sebelum mengenal cara budidaya Tomat, terlebih dahulu mengenal beberapa tomat.Tomat terdiri  dari berbagai jenis. Beberapa subspesies yang terkenal diantaranya tomat apel, tomat porselin, tomat sayur, tomat kentang dan tomat keriting.

Tomat bisa tumbuh baik didataran rendah maupun dataran tinggi. Jenis tomat sayur lebih baik ditanam di dataran tinggi. Namun, ada varietas yang termasuk tipe tomat apel yang cocok ditanam di dataran rendah dan tahan terhadap penyakit layu seperti VC 11 (ratna), aV - 33 (intan), berlian, mutiara, dan tw 375.

Tanaman tomat sangat peka terhadap tanah yang sedikit kekurangan zat-zat Hara, terutama unsur nitrogen. Oleh karena itu, penanaman tomat harus pada tanah gembur, sedikit mengandung pasir, dan banyak mengandung bahan organik (subur). Tanah liat yang sedikit mengandung pasir dengan derajat keasaman tanah (pH) antara 5 - 6 sangat disukai tanaman ini.

Tanaman tomat pun tidak tahan terhadap hujan. Oleh karena itu, waktu tanam terbaik ialah 2 bulan sebelum musim hujan hingga akhir musim hujan. Waktu tanam pun dapat dilakukan pada awal musim hujan. Akan tetapi, tanaman sering mengalami kegagalan karena banyak terjadi serangan penyakit daun dan buahnya banyak yang pecah sehingga mutunya menurun. Di sawah atau tempat yang dapat di air atau digenangi, waktu tanam yang paling baik adalah awal musim kemarau.

Cara Tanam Tomat
Tomat dikembangbiakkan dengan bijinya. Sebelum ditanam, biji tomat disemai terlebih dahulu. Tanah untuk persemaian dicangkul dan diberi pupuk kandang yang matang dan steril. Untuk melindungi semayan dibuatkan atap yang menghadap ke timur dan miring ke barat setinggi 1 meter. Atap ini berguna untuk menjaga kelembaban, memperoleh suhu yang tetap, dan mengatur banyaknya sinar matahari yang masuk.

Biji tomat ditaburkan berbaris dengan jarak antar baris 5 cm. Penaburan dilakukan dengan hati-hati tipis-tipis di atas tanah persemaian. Untuk lahan seluas 1 hektar diperlukan sebanyak 300 - 400 gram biji tomat. Menurut teori, penanaman 1 hektar lahan hanya diperlukan 150 gram biji yang berdaya kecambah 75%.

Biji tomat akan tumbuh setelah 5 - 7 hari disemaikan. Setelah berumur 2 minggu, bibit dipindahkan ke dalam kantong plastik atau bumbung (pot) daun pisang.
Lahan yang akan digunakan dicangkul sedalam 40 cm dan dibuat bedengan dengan lebar 1,40 - 1, 60 m. Di atas bedengan dibuat lubang dengan jarak 50 - 60 cm.
Jarak antar baris lubang 70 - 80 cm sehingga tiap bedengan terdiri dari 2 baris lubang. Tiap-tiap lubang di pupuk kandang yang telah jadi sebanyak 0, 5 - 1 kg atau 20 ton/ha. Pada lahan tersebut juga dibuatkan saluran pembuangan air (parit) antar bedengan dengan lebar 20 cm. Parit ini sangat penting untuk drainase dan mencegah serangan penyakit layu.

Setelah berumur 1 bulan, kira-kira daun empat helai, bibit tomat dipindahkan ke lubang lubang tanam yang telah tersedia di kebun. Setiap lubang ditanami satu batang tanaman yang sehat, kuat, dan subur. Jika diperlukan, tanaman ditutupi dengan dedaunan atau pelepah pisang. Tutup ini untuk mencegah teriknya sinar matahari atau pukulan air hujan yang mungkin jatuh. Setelah 3 - 4 hari tutupnya dibuka.
Tanaman tomat yang telah berumur 1,5 bulan diberi pupuk buatan berupa campuran urea, TSP, kCL, dengan perbandingan 2: 3: 1 sebanyak 12 gram tiap tanaman. Pupuk ini diletakkan dalam alur yang melingkari batang tanaman, kurang lebih 5 cm dari batang tanaman. Alur ini selanjutnya ditutup dengan tanah. Pemberian pupuk buatan ini di ulangi sekali lagi setelah 2 - 3 minggu kemudian. 

Dengan demikian, untuk tiap hektar tanaman dibutuhkan 200 kg urea, 300 kg TSP, dan 100 kg KCI. Pada tanah tandus, pupuk urea diberikan sampai 300 kg /ha. Pemberian pupuk buatan sebaiknya bersamaan waktunya dengan pendangiran tanah.
Saat umur tanaman tomat 1,5 bulan cabang samping dipangkas hingga tersisa 1-2 cabang utama tiap tanaman. Tunas yang tumbuh pada ketiak daun dan berbunga sedikit(tunas liar) harus dibuang. Tunas-tunas tersebut  dapat mengurangi hasil buah.

Pemeliharaan Tanaman Tomat
Tanaman tomat perlu pemeliharaan khusus atau intensif, terutama dalam pengendalian serangan hama penyakit. Walaupun demikian, banyak orang menanam tomat secara komersial karena memberikan keuntungan yang layak. Adapun cara memelihara tomat yaitu dengan membersihkan rumput atau gulma, mengatur ketersediaan air, memasang ajir dari bambu serta memberantas hama penyakit yang menyerang.

Untuk pemberantasan hama dan penyakit sebaiknya terlebih dahulu mengenali jenis hama dan penyakit nya. Jenis hama tomat ialah ulat penggerek buah dan Ulat tanah. Ulat tanah ini dapat mematahkan tanaman muda. Ulat tanah dapat diberantas dengan disemprotkan Rhocab 10 G 0,1% di sekitar tanaman, sedangkan ulat penggerek buah dengan decis 2,5 EC 0,2%.

Hama lainnya yang dapat merusak tanaman tomat adalah cacing. Cacing ini yang berbahaya Iyalah nematoda bintil akar. Nematoda ini hanya timbul pada tanah tanah yang terlalu asam (ph 4-5). Ini menyebabkan akar akar tomat berbintil, tanaman lemah, dan produksinya menurun.
Selain hama, ada bahaya lainnya yang dapat merusak tanaman tomat, yaitu penyakit. Berbagai jenis penyebab penyakit berbahaya bagi tanaman tomat yaitu cendawan, bakteri dan virus.
Penyakit yang disebabkan oleh cendawan adalah penyakit damping off, busuk daun, dan layu. Cendawan Rhizoctona sp. Dan pythium sp. Dapat menimbulkan penyakit damping off. Penyakit ini sering mengancam tanaman di persemaian. Serangan Penyakit ini dapat dicegah dengan penyemprotan dithane M-45 0,2% sebelum penyakit muncul.

Cendawan phytopthora infestans dapat menyebabkan penyakit busuk daun atau penyakit cacar. Daun dan buah dari tanaman yang terserang penyakit ini bernoda hitam seperti cacar, tidak teratur, dan akhirnya menjadi kering dan busuk. Penyakit ini dapat diberantas dengan benlate 0,1-0,3%, antracol, atau dithane M-45 0,2%. Jika pemberantasan terlambat, penyakit ini dapat menggagalkan panen.

Adapun jenis cendawan fusarium oxysporum dapat menyebabkan penyakit layu atau lanas. Serangan Penyakit ini terjadi pada akar sehingga sulit diberantas. Selain itu, penyakit dapat menyebar melalui tanah, air, dan bibit.

Jenis penyakit lainnya yang menyerang tomat dapat juga disebabkan oleh virus. Jenis virus berupa virus keriting dan tobacco mosaic virus (TMV) atau blorok yang sampai kini belum dapat diberantas. Penyakit ini disebabkan oleh serangga vektor berupa kutu daun myzus persiae.

Jenis penyakit yang menyerang tanaman tomat bersifat cepat menjalar/menyebar. Timbulnya penyakit damping off dan penyakit layu terjadi akibat penggunaan pupuk kandang yang belum matang. Penyebaran penyakit dapat dicegah dengan cara tanaman yang terserang penyakit segera dicabut dan dibakar. Pencegahan lainnya ialah rotasi tanaman, kebersihan tanaman dijaga, dan penggunaan varietas tahan penyakit layu misalnya varietas Ratna dan Intan. Selain itu, dapat digunakan pula bibit tomat sambungan (enten). Bibit tomat tersebut disambung di atas batang takokak atau terung gelatik untuk mencegah serangan penyakit melalui akar (seperti penyakit layu cendawan dan layu bakteri). Alasan penyambungan ini karena takokak dan terung gelatik tahan terhadap penyakit tersebut.

Cara Panen Tomat 
Buah pertama sudah bisa dipanen setelah tanaman berumur 2 bulan tanam. Bila buah dipanen terlambat, yaitu terlalu masak atau tua maka banyak buah yang jatuh dan mudah rusak selama dalam pengangkutan.

Yang unggul dan sehat dapat menghasilkan 10- 25 ton buah tomat/ha. Produksi tanah di Indonesia sekitar 25000 ton dengan luas berkisar 4000 ha. Hasil produksi tomat telah diperdagangkan secara luas. Tomat dalam negeri (sumatera Utara dan Jawa Barat) telah masuk pasar luar negeri seperti Malaysia dan Singapura. Tama tipe apel dan gondol (roma) adalah jenis tomat yang disenangi konsumen luar negeri.

Demikian dulu cara budidaya tomat, semoga bermanfaat dan bila hendak budidaya tomat, gunakan pupuk organik akan lebih baik, supaya pertanian kita tetap lestari. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Post Top Ad

LightBlog